Judul Paper : "An effective approach to alleviating the challenges of transmission control
protocol"
Pengarang : GuoDong Wang, Yongmao Ren, dan Jun Li
Published in IET Communications
Received on 28th February 2013
Revised on 26th October 2013
Accepted on 21st November 2013
Garis Besar Rancangan Penelitian
- Latar Belakang
Permasalahan yang
dibahas pada paper yang berjudul “An
effective approach to alleviating the challenges of transmission control
protocol” adalah mengenai pengontrolan kongesti yang terjadi pada jaringan TCP.
Telah banyak solusi yang diusulkan dari berbagai penelitian, namun masih banyak
timbul celah kekurangan.
Permasalahan umum algoritma kongestion kontrol TCP
tradisional adalah masih memiliki banyak kelemahan dalam efisiensi dan fairness
FLDnets (fast long distance networks). Hingga sekarang ini, telah banyak
penelitian untuk menangani masalah tersebut, namun masih banyak tantangan dan
kelemahan termasuk FLDnets atau jaringan cepat jarak jauh, mekanisme
stabilitas, round trip time (RTT)-fairness, TCP-friendliness dan lain-lain.
Maka dari itu harus ada upaya meningkatkan efisiensi
untuk menangani masalah kongesti tersebut. Tujuan dari penetian paper ini
adalah mengusulkan solusi yang lebih efisien dari pada algoritma lain untuk
menangani kongesti yang terjadi pada TCP.
Algoritma kontrol kongesti baru dalam penelitian ini
adalah fair TCP (FTCP). FTCP dapat meringankan masalah tersebut dengan cara:
Pertama, meningkatkan round trip time (RTT)-fairness dengan mengubah congestion
control windows (cwnd) TCP dan menyesuaikan tingkat pertumbuhan cwnd untuk
membuat arus FTCP dengan RTT yang berbeda agar mencapai throughput yang sama.
Kedua, menyeimbangkan efisiensi transmisi dan TCP-friendliness dengan dinamis
menyesuaikan agresivitas FTCP sesuai dengan tingkat kemacetan link.
- Kontribusi Paper
Untuk meningkatkan efisiensi transmisi TCP
dalam FLDnet, Floyd mengusulkan algoritma high-speed TCP (HSTCP), yang dapat meningkatkan efisiensi FLDnet. Namun HSTCP
tidak mempertimbangkan RTT-fairness dan TCP-friendliness pada standar TCP. Dalam penelitian lain, Kelly mengusulkan STCP sebagai alternatif
HSTCP untuk memecahkan masalah efisiensi transfer data dalam FLDnet. STCP
menggunakan strategi Multiplicative
Increase and Multiplicative Decrease (MIMD), bukan Additive Increase and Multiplicative Decrease (AIMD) dalam menyesuaikan cwnd untuk setiap RTT. Skala modifikasi yang diusulkan sudah bagus pada banyak
lingkup penerapan.
Namun, aliran STCP biasanya menggerakkan jaringan mengalami keadaan kongestion yang hampir konstant, yang umumnya tidak diinginkan pada sebagian besar jaringan.
Sifat jaringan Internet
Protocol (IP) adalah berbagi resource, maka efektivitas dalam penerapan algoritma yang telah
dijelaskan di atas bukanlah satu-satunya hal penting dari algoritma kontrol kongesti. Algoritma TCP harus berbagi resource dengan
cara yang fair (adil). TCP CUBIC menyederhanakan fungsi dan mempercepat penambahan nilai congestion
window (cwnd) dari TCP BIC. Perbedaan utama TCP CUBIC dan TCP BIC adalah TCP CUBIC meningkatkan cwnd berdasarkan lama waktu
berlalu sejak kongesti terakhir. Penggunaan TCP CUBIC menghasilkan nilai cwnd rata-rata,
throughput, dan waktu tempuh lebih besar dibanding TCP BIC. Leith dan Shorten
telah menyajikan HTCP untuk mencapai TCP-friendliness yang diinginkan,
RTT-fairness dan efektivitas properti. Caini dan Firrincieli mengusulkan Hybla
untuk memecahkan masalah RTT-fairness.
Untuk masalah stabilitas, banyak strategi dalam mencapai tujuan ini dengan pre-decreasing cwnd dengan alat bantu untuk mengukur
keadaan jaringan. Vegas, CTCP dan Yeah menggabungkan deteksi packet loss dan
pengukuran RTT sebagai mekanisme untuk memperkirakan keadaan jaringan. NF-TCP
mencapai friendliness yang baik dengan menggunakan pengukuran bandwidth yang
tersedia dan pemberitahuan kongesti eksplisit. Tetapi itu menjadi tantangan oleh kebutuhan tambahan dari router dalam
penyebarannya. ACP
menggunakan estimasi ukuran antrian bottleneck dan rasio fairness untuk mencapai pemanfaatan tinggi untuk berbagi resource
yang fair dalam jaringan.
Protokol yang telah dibahas di atas telah menunjukkan kemajuan besar, tapi masih ada ruang untuk
perbaikan. Dibandingkan dengan varian TCP yang disebutkan di atas, FTCP
menunjukkan hasil yang menjanjikan tidak hanya di throughput, tetapi juga dalam
fairness dan stabilitas. Kontribusi utama dari FTCP adalah sebagai langkah awal
untuk mengurangi tantangan TCP, terutama dalam efisiensi transmisi,
RTT-friendliness dan TCP-friendliness.
- Desain Algoritma
Desain Algoritma dalam
perancangan FTCP ini adalah dengan mempertimbangkan isu terbuka dari TCP,
yaitu:
·
Bagaimana
untuk memastikan kinerja TCP dalam jaringan IP yang heterogen
·
Bagaimana
meningkatkan TCP RTT-fairness
·
Berapa
nilai awal yang sesuai untuk cwnd TCP
·
Bagaimana
menjaga stabilitas TCP
Dalam paper ini
diuraikan kembali
dan menghitung ulang hubungan antara parameter TCP, seperti window awal,
mekanisme slow start dan congestion avoidance, serta gangguan dari RTT dan
throughput. Dengan pengetahuan ini, maka diusulkanlah algoritma FTCP.
algoritma kontrol kongesti TCP
tradisional:
evolusi
cwnd dalam waktu dapat diberikan oleh
cwnd awal adalah α dan menulis ulang
fungsi memperbarui cwnd seperti
Untuk
memperjelas evolusi cwnd dalam waktu (3), maka cwnd awal dianggap adalah 4 dan m adalah 3, masing-masing. Pada awal fase slow start, cwnd awal
adalah 4. Selama masa pertama RTT, kedatangan paket 1s ACK membuat kenaikan
cwnd dari 5 sampai 7 (untuk m = 3, cwnd = 4 + 3 = 7).
evolusi cwnd dalam waktu dapat digeneralisasi
sebagai (lihat (4))
Persamaan
(11) adalah algoritma kontrol kongesti yang telah diadopsi untuk FTCP. Di sini, ρ dan λ disesuaikan secara dinamis dengan perkiraan jumlah paket dalam antrian
Q.
Berdasarkan kontribusi paper yang telah dijelaskan di atas, maka saya menilai bahwa kontribusi dari paper ini sangatlah
significant (4). Karena dapat meningkatkan efisiensi transmisi,
RTT-friendliness dan TCP-friendliness. Hal ini juga terbukti dari diagram yang
telah ditampilkan pada hasil evaluasi
- Uji Coba
Ujicoba yang
dilakukan dalam paper ini terutama membandingkan
FTCP dengan Reno, Hybla, CUBIC,
STCP, HTCP dan CTCP. Metrik kinerja meliputi throughput, dynamics, RTT-fairness dan
TCP-friendliness, yang umum digunakan dalam evaluasi protokol TCP. Throughput
menunjukkan efisiensi transmisi TCP. Intra
protocol fairness merupakan tingkat distribusi
bandwidth antara dua aliran dari
protokol yang sama. Dynamics
menunjukkan kemampuan TCP untuk menangani variasi lalu lintas latar belakang.
RTT-fairness didefinisikan sebagai 'rasio throughput yang dicapai oleh dua
kelompok arus sebagai fungsi dari rasio RTTs mereka. TCP-friendly didefinisikan
sebagai salah satu yang jangka panjang tingkat kedatangan 'tidak melebihi bandwidth dari
koneksi TCP konformant dalam situasi yang sama.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar :
Posting Komentar