Latar belakang saya menulis artikel
ini adalah karena masih banyaknya teman saya yang kebingungan dalam pengerjaan
karya ilmiah mereka, tentunya juga banyak yang tidak saya kenal lainnya yang
kebingungan dalam hal ini. Loh… Apa hubungannya dengan judul karya ilmiah.
Pengerjaan karya imiah sangat berhubungan dengan penulisan karya ilmiah,
buktinya, bagaimana kita bisa menulis karya ilmiah sedangkan karya ilmiahnya
saja belum selesai. Pengerjaan karya ilmiah seringkali terjegal ditengah-tengah
pengerjaan karena penentuan judul yang tidak tepat sehingga menggangu penulisan
karya imiah, baik skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas khusus itu .
Ada beberapa metode bijak untuk
menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas khusus dan
penulisan karya ilmiah lainnya. Cara-cara tersebut adalah :
- Sesuaikan judul dengan basic interest/kesukaan
- Perlu diketahui kenapa saya memberikan poin
pertama untuk sesuaikan judul dengan basic interest adalah ketika kita
berbuat atau melakukan sesuatu akan terdorong oleh minat yang kuat. Minat
ini terbangun atas adanya dorongan mental dari dalam diri kita.Bagaimana
kita bisa menjadi MAU untuk mengerjakan sesuatu jika kita saja tidak
suka. Yang ada jika ini dipaksakan adalah hanya pengerjaan setengah hati.
Totalitas Anda akan terhambat.
Terkadang juga orang tidak berani melakukan sesuatu karena tidak mengakui
bahwa kita mempunyai kekuatan tersembunyi dalam diri kita masing-masing,
kekuatan yang membuat kita mau dan berani mengambil tindakan. Tidak hanya dalam
angan angan. Yang mendasari adalah bagaimana sudut pandang kita terhadap
sesuatu.
Contohnya, jika Anda adalah seorang owner bisnis.
Perintahkan kepada karyawan Anda untuk bersih-bersih 3 kali lebih bersih
dari hari sebelumnya dan informasikan bahwa besok Akan Ada presiden akan datang
ke tempat kerja Anda untuk melakukan tinjauan.
Bisa dipastikan bahwa hasil akan lebih bersih (baik) daripada hari
sebelumnya. Inilah yang saya maksud dengan kekuatan tersembunyi di dalam diri
kita, terkadang memang kita malas karena tidak ada alasan kuat yang mendasari
kita untuk melakukan sesuatu. Dan bayangkan juga ketika besok adalah ujian,
pastinya Anda mau tidak mau harus belajar demi meraih nilai yang anda impikan.
Yang saya maksud di sini adalah sebenarnya kita mampu, hanya saja kita
perlu untuk menyadari bahwa kita memang mampu.
Dengan menentukan judul sesuai dengan kesukaan Anda, ini akan menambah gain
interest atau alasan melakukan sesuatu dan bertanggungjawab nantinya terhadap
judul yang anda tentukan dengan mengerjakan karya ilmiah.
- Sesuaikan dengan kemampuan
- Hal ini lebih kepada saat Anda mengerjakan
project Anda dan menjadikannya mejadi karya ilmiah. Ketika Anda menjadi
pembicara dalam sebuah presentasi dapat dipastikan bahwa apa yang Anda
ungkapkan tidak lebih dari 70 persen dari kemampuan Anda. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa kemampuan apa yang Anda bisa dapat memberikan
kontribusi yang maksimal terhadap karya tulis yang sedang atau akan Anda
buat, akan riskan jadinya jika Anda menentukan sebuah judul karya ilmiah
padahal Anda tidak punya kemampuan terhadap apa yang Anda kerjakan.
Banyak waktu Anda akan terbuang percuma untuk mendapatkan informasi
terhadap materi judul yang akan Anda buat jika tidak mempunyai basic kemampuan
dalam terhadap materi judul. Anda akan belajar mulai dari awl dan inilah yang
saya anggap riskan. Untuk memahami materi tidak semudah membalikkan telapak
tanga, butuh waktu, tenaga dan materi yang banyak. Dan pastinya akan menghambat
Anda dalam pembuatan karya ilmiah walaupun ini bisa ditutupi dengan penggalian
informasi melalui referensi, tetap saja akan mengganggu hasil dari karya ilmiah
yang Anda buat.
Di sini saya berusaha menyadarkan Anda bahwa judul yang berkualitas dengan
materi yang berkualitas tidak bisa didaopatkan dari referensi saja. Ini
melibatkan Anda dalam menemukan sesuatu yag baru, tidak ditemui sebelumnya
diluar karya ilmiah Anda. Yang ada adalah referensi adalah dasar pemahaman
materi, bukan hasil temuan yang Anda buat. Kita harus paham bahwa karya ilmiah
bertujuan untuk menemukan hasil temuan baru dari hasil penelitian/karya ilmiah
yang dibuat. Bukan hanya mengaplikasikan materi atau referensi yang sudah ada
saja. Terasa tidak ada yang spesial jika tidak ada perubahan dari masa-ke masa
terhadap karya tulis.
- Simulasikan hasil judul sementara dengan
kebutuhan masyarakat
- Mensimulasikan materi judul yang Anda buat
merupakan salah satu syarat untuk mencapai hasil temuan dari karya tulis
yang berbobot. Apa gunanya jika karya tulis yang kita buat jika hanya
memenuhi kewajiban untuk membuat skripsi atau tugas akhir saja tanpa ada
kontribusi nyata terhadap perubahan masyarakat atau membantu masyarakat
untuk melakukan sesuatu dengan lebih mudah. Hanya menjadi kertas berisi
materi dan bukan aplikasi nyata kepada masyarakat menjadikan karya tulis
kita sebagai sebuah buku tidak bermakana pada kehidupan masyarakat kita.
Padahal makna membuat karya tulis adalah karena alasan agar kita dapat
bekerja untuk masyarakat dan juga bisa mendapatkan materi(pekerjaan)
darinya. Jika masyarakat tidak butuh, bagaimana hal ini akan tercapai.
Mensimulasikan karya tulis tersebut bisa kita lakukan dengan cara analisa
SWOT, 5W+H, AIDA, Questioner, bertanya langsung ke masyarakat dan lainnya yang
mendukung pencapaian sebuah informasi tentang kebutuhan masyarakat. Dan
pastikan hasil dari penelitian ini mempunyai data yang valid agar Anda bisa
berbuat lebih terhadap temuan Anda dengan karya tulis. Penelitian disini tidak
harus muluk-muluk, secukupnya saja, perlu diingat bahwa inti penelitian yang
Anda buat dalam mensimulasikan adalah kebutuhan masyarakat untuk bahan judul
yang Anda buat.
- Cari referensi yang mendukung
- Referensi ini sebenarnya adalah langkah kedua
dalam menetukan judul setelah Anda yakin bahwa judul yang dibuat telah
mantap. Referensi ini dilakukan untuk menunjang karya ilmiah hingga
penulisannya. Tidak mungkin kita menulis karya ilmiah hanya hasil
temuannya saja tanpa ada dasar materi. Demikian juga judul yang kita buat
mungkin sudah ada yang pakai, kan gak OK klu judul sama ketika kita
meakukan pencaria di google. Oleh sebab itu lakukan perbandingan dengan
melakukan pencarian referensi. Anda bisa mencari refernsi di :
- Karya ilmiah sejenis
§
- Ini adalah cara paling gampang untuk mencari
judul karya tulis ilmiah. Caranya adalah dengan cara melihat pada
bagian saran. Dan kalau sudah ya tinggal jadikan saran tersebut menjadi
judul. Saran adalah sarana karya tulis ilmiah agar ada perubahan lebih
baik terhadap karya tulis setelahnya dalam materi sejenis. Kita tidak
perlu repot-repot untuk mencari judul karya tulis jika sudah ada judul
dengan mater yang sama, selanjutnya hasil saran yang ada sesuaikan
dengan judul Anda, ya jangan memakai judul yang sama minimal sudah
berganti muka, materi sudah cukup mewakili tingggal melakukan
penelitian untuk mendapatkan temuan dari saran. Mudah kan…
- Internet
- Pencarian di internet memang lumrah adanya,
tetapi jangan terkena imbasnya dengan copy paste saja materi yang ada
di internet. Pelajari dan simpulkan, itu yang benar. Pencarian materi
diinternet saya sarankan untuk mengunjungi situs berikut ini
- Konsultasi Online : http://skripsi-konsultasi.blogspot.com
- www.wikipedia.org
- Perpustakaan online
- Google.book.com
- Google.com
: search engine utama, gunakan kunci pencarian
signifikan (pahami kunci-kunci pencariannya). Kunci yang bagus adalah
:
- “Daftar Judul skripsi” dan karya ilmiah
- Skripsi online
- Thesis filetype:pdf
- “Skripsi” filetype:doc
- “Pilihan judul skripsi” populer
- “Nama judul” filetype:pdf
- Daftar “Tugas Akhir”|TA|”Tugas
khusus”|skripsi|tesis
- Data judul Tugas akhir filetype:xls
- Penelitian Tugas Akhir
- Karya tulis imiah
- dll
- Amazon.com
: difungsikan untuk mencari data-data buku yang
dicantumkan.
- http://encarta.msn.com
- Yahoo.com
: search engine yang juga mejadi rujukan
- Website universitas yang kompeten, kabar
baiknya adalah di setiap website resmi kampus menginputkan data-data
dari skripsi, tugas khusus, tugas akhir yang sudah, sedang dan akan
dibuat oleh para mahasiswanya.
- Buku
- Dengan sokongan materi yang cukup berarti akan
memudahkan Anda dalam menulis karya ilmiah nantinya. Buku adalah
pasokan materi yang paling diakui keabsahannya. Kalau internet masih
banyak data kurang sesuai karena perubahan yang ada sangat cepat. Cari
buku-buku tingkat internasional sehingga derajad kualitas materi
diakui, kalaupun dari lokal Indonesia cari penerbit yang menjadi
rujukan materi dari apa yang Anda pakai (biasanya dipakai dosen atau
pengajar juga diakui praktisi). Buku menjadi referensi kuat karena
sifatnya yang dihasilkan dari penelitian panjang oleh penulisnya
sehingga memperkuat argument Anda dalam pembuatan materi karya ilmiah.
Adapun buku-buku yang seringkali mejadi rujukan adalah keluaran dari
penerbit sebagai berikut:
• Oreilly
• Wiley
• Syngres
• Pearson Education
• McGraw-Hill
• Prentice-Hall
• John Wiley & Sons
• Academic Press
• Addison- Wesley Professional
• Macmillan College Publishing Company
• Springer
• Cambridge University Press,
• MIT Press,
• dan lain sebagainya
- Majalah/surat kabar
- Majalah atau surat kabar adalah cerminan dari
keadaan masyarakat pada jamannya. Kita bisa menggali informasi tentang
materi judul karya tulis kita dari sini. Tentukan dan sesuaikan materi
dari judul Anda dengan majalah atau surat kabar yang berkaitan. Banyak
praktisi yang mengeluarkan pendapat disini. Kontribus surat kabar
adalah pada artikel yang valid karena data yang ada adalah berdasar
pada keadaan lingkungan masyarakat.
- TV
- TV menjadi bahan pencarian informasi yang
menyenangkan daripada yang lainnya. Melalui TV kita mencari informasi
sekaligus menikmati layar kaca asal tidak infotainment aja. Ha ha ha…
- Sharing dosen, teman, kolega dan lainnya
- Dalam sharing ini Anda akan mendapatkan saran
dan kritik dalam pengambilan keputusan menentukan judul. Dengan sharing
Anda mengetahui kekurangan, kelemahan, kekuatan dan kelebihan dari judul
yang Anda buat dari sumber lain yang kompeten, dianggap kompeten karena
orang-orang yang mejadi sumber sharing adalah orang-orang yang mengetahui
materi dalam judul yang Anda buat dan perilaku diri Anda sendiri.
a. Dosen
Orang paling kompeten untuk sharing adalah dosen, karena dosen adalah orang
yang menggeluti dunia edukasi sejak lama, jauh sebelum Anda memahami materi
perkuliahan. Dosen memahami materi dan serangkaian proses yang akan Anda
lakukan ketika menentukan sebuah judul karya tulis. Dengan demikian saran
mereka lebih memiliki dampak terhadap judul Anda. Kebijakan-kebijakan yang
dibuat seorang dosen ketika Anda melakukan sharing adalah hasil analisa
peristiwa sebelum-sebelumnya dan termasuk materi yang akan Anda tentukan. Dosen
tahu betul bagaimana membuat saran kepada Anda, tak dapat dipungkiri bahwa
dosen memang rujukan utama dalam hal ini.
b. Teman
Kebanyakan dari makhluk sosial seperti manusia adalah bergantung pada
komunitas di sekitarnya. Teman bisa memberikan saran dengan melihat pribadi
Anda, memandang Anda sebagai bagian darinya. Teman adalah orang yang tahu
bagaimana Anda dalam melakukan sesuatu dan bertindak terhadap sesuatu. Dengan
demikian saran yang didapatkan dari seorang teman adalah murni dari analisa
mereka terhadap kemampuan, tingkah laku, cara berpikir dan berperilaku Anda
sehingga saran ini lebih kepada bagaimana diri Anda akan berbuat demi
terlaksananya karya ilmiah. Ditambah lagi dengan kemampuan teman Anda terhadap
materi judul yang Anda buat merupakan syarat khusus agar saran ini sesuai
dengan kebutuhan dari harapan saran yang anda minta.
- Do It
- Ironis memang, sekarang ini banyak orang
kebingungan tentang apa yang harus dilakukan. Sharing sudah, simulasi
sudah, cari refensi sudah, tapi yang kurang mengenakkan adalah seringkali
kita merasa masih kurang dan kurang, akhirnya tidak mendapatkan apa-apa.
Mulailah bertindak sedikit demi sedikit untuk judul Anda, tidak harus
sempurna. Dan pada prosesnya nanti Anda akan mengerti bagaimana harus
bertindak dan judul Anda sudah pasti selesai/ditentukan dengan mudah,
tidak mungkin secara ceroboh Anda melakukan hal ini bukan, so
bertindaklah sekarang juga untuk judul Anda.Sekarang saya akan
identifikasi bagaimana melakukan bahwa Penelitian Tugas Akhir Itu Mudah.
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah
kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara
umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan
lapangan (observasi, survey, dsb). Skripsi pada level S1 seharusnya
didesain untuk memecahkan masalah yang lebih riil dan sifatnya applied
(bisa diaplikasikan). Mahasiswa sudah bisa dikatakan cukup fokus ke
masalah yang ada di sekitarnya saja. Kalau jurusan kita di computing,
kita lakukan saja observasi di lingkungan kita. Misalnya universitas,
dosen, dan mahasiswa itu punya masalah apa yang kira-kira bisa kita
pecahkan dengan teknologi informasi dan aplikasinya. Intinya kita harus
kejar terus masalah penelitian ini, dan jangan lupa bahwa masalah yang
kita identifikasi tersebut benar-benar menjadi masalah yang harus
dipecahkan, bukan masalah yang kita ada-adakan. Masih agak bingung? Ok
saya coba jelaskan secara detail dan pelan-pelan bagaimana proses identifikasi
masalah ini.
Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang
mempermasalahkan suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu
fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda
antara sesuatu dengan yang lain. Ketika kita mengambil topik penelitian untuk
membedakan raut muka mahasiswa yang lagi bokek dan mahasiswa yang lagi banyak
uang, kita punya variabel “raut muka” dan variabel “keadaan keuangan”. Nah kita
ingin tahu hubungan dua variabel ini, maka jadilah itu sebuah masalah
penelitian .
Lha terus sumber masalahnya dari mana datangnya? Sumber masalah penelitian
bisa muncul dari tiga hal (Ranjit Kumar, 1996):
1. Masalah Yang Ada di Manusianya Sendiri (People and
Problem)
Kita harus hati-hati supaya tidak terjebak ke masalah di sekitar manusia
yang bukan penelitian. Tapi juga jangan “saklek”, karena masalah manusia yang
tadinya bukan masalah penelitian bisa kita “goyang sedikit” menjadi masalah
penelitian. Contoh, mahasiswa punya masalah pokok yaitu “kekurangan uang”. Ini
bisa kita “konversi” menjadi masalah penelitian misalnya menjadi:
- Mendeteksi raut muka mahasiswa bokek dengan face recognition system
- Model bisnis di Internet dengan modal kecil untuk mahasiswa
2. Masalah di Cara, Teknik dan Struktur Kerja (Program)
Teknik dan struktur kerja yang bermasalah tentu juga bisa menjadi masalah
penelitian. Contoh, dosen-dosen saking sibuknya ternyata kesulitan menemukan
satu waktu yang pas untuk meeting bulanan di universitas. Nah ini jadi masalah
penelitian, approachnya nanti kita bisa kembangkan satu aplikasi scheduling
dengan sedikit sistem pakar didalamnya yang secara otomatis memberikan beberapa
alternatif waktu meeting yang pas untuk semua. Masalah lain misalnya, sistem
informasi manajemen di universitas kita ada masalah. Nggak bisa online
bekerjanya dan nggak sesuai dengan business process sebenarnya yang dilakukan
oleh para staff dalam mengelola administrasi sekolah. Nah software dan sistem
ini kita perbaiki supaya sesuai dengan yang dibutuhkan. Sistem parkir di Mal
yang tidak bisa mendeteksi mana area parkir yang kosong, bisa jadi masalah
penelitian yang menarik juga.
3. Fenomena yang Terjadi (Phenomenon)
Fenomena yang ada di sekitar kita juga bisa menjadi masalah penelitian yang
menarik. Contoh, fenomena bahwa situs portal yang dikembangkan di
perusahaan-perusahaan ternyata sepi pengunjung. Nah ini adalah sebuah fenomena,
untuk meningkatkan traffic, misalnya bisa dengan memainkan bebrapa teknik
supaya search engine mau menengok situs kita, ini sering disebut dengan Search
Engine Optimization. Nah dari sini kita sudah dapat judul: “Mengembangkan situs
portal traffic tinggi dengan teknik Search Engine Optimization (SEO)”. Fenomena
lain lagi, proses pendeteksian golongan darah untuk skala besar (massal)
misalnya untuk seluruh mahasiswa universitas yang mencapai 5000 orang ternyata
memakan waktu yang sangat lama. Ini sebuah fenomena, kita beri solusi dengan
software sistem yang menggunakan beberapa teknik artificial intelligence yang
memungkinkan pendeteksian golongan darah ini. Sehingga 5000 orang bisa kita
proses dalam beberapa jam misalnya.
Supaya masalah penelitian yang kita pilih benar-benar tepat, biasanya
masalah perlu dievaluasi. Evaluasi masalah penelitian biasanya berdasarkan
beberapa parameter dibawah (Ronny Kountur, 2007) (Moh. Nazir, 2003):
1. Menarik. Masalah yang menarik membuat kita termotivasi
untuk melakukan penelitian dengan serius.
2. Bermanfaat. Penelitian harus membawa manfaat baik
untuk ilmu pengetahuan maupun peningkatan kesejahteraan dan kualitas kehidupan
manusia. Penelitian juga diharapakan membawa manfaat bagi masyarakat dalam
skala besar (secara nasional maupun internasional), maupun secara khusus di
komunitas kita (kampus, sekolah, kelurahan, dsb). Hindari penelitian yang tidak
membawa manfaat kepada masyarakat.
3. Hal Yang Baru. Ini hal yang cukup penting dalam
penelitian, bahwa penelitian yang kita lakukan adalah hal baru, solusi yang
kita berikan adalah solusi baru yang apabila kita komparasi dengan solusi lain,
bisa dikatakan lebih efektif, murah, cepat, dsb. Bisa juga kebaruan ini
diwujudkan dengan perbaikan dari sistem dan mekanisme kerja yang sudah ada.
Hindari redundant research, meneliti hal yang sama persis dengan yang dilakukan
oleh orang lain. Ya ini namanya nyontek alias plagiasi skripsi.
4. Dapat Diuji (Diukur). Ini biasanya hal yang
terlupakan, supaya proses penelitian kita sempurna, masalah penelitian beserta
variabel-variablenya harus merupakan sesuatu yang bisa diuji dan diukur secara
empiris. Kalau kita melakukan penelitian korelasi, nah korelasi antara beberapa
variabel yang kita teliti juga harus diuji secara ilmiah dengan beberapa
parameter.
5. Dapat Dilaksanakan. Nah ini juga faktor penting.
Masalah yang bagus berkualitas, jadi lucu dan naif kalau akhirnya secara teknik
penelitian tidak bisa dilakukan. Dapat dilakukan ini berkaitan erat dengan
keahlian, ketersediaan data, kecukupan waktu dan dana. Hindari research
impossible
6. Merupakan Masalah Yang Penting. Ini agak sulit
mengukurnya, tapi paling tidak ada gambaran di kita bahwa jangan sampai
melakukan penelitian terhadap suatu masalah yang tidak penting.
7. Tidak Melanggar Etika. Yang terakhir adalah masalah
etika. Penelitian harus dilakukan dengan kejujuran metodologi, prosedur harus
dijelaskan kepada obyek penelitian, tidak melanggar privacy, publikasi harus
dengan persetujuan obyek penelitian, tidak boleh melakukan penipuan dalam
pengambilan data maupun pengolahan data.
Bagaimana, sudah ada bayangan kira-kira masalah apa yang akan diteliti?
Kalau sudah ok dan mantab dengan masalah penelitian, kita lanjutkan ke seri
artikel berikutnya. Intinya konsep seri tulisan tentang penelitian ini memberi
opini bahwa penelitian dan tugas akhir itu hal yang mudah, tidak bikin takut,
apalagi bikin stress, kita tinggal jalankan saja sesuai dengan tahapan
penelitian. Nikmati permasalahan yang muncul, tekuni solusi dan eksperimen yang
kita rencanakan, dan jreng jreng jreng …. Insya Allah tugas akhir kita akan
selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan, tanpa nyontek, tanpa membeli dari
penjual skripsi dan tanpa kutukan dosa dari yang Diatas
TERMA KASIH ATAS REFERENSINYA:
1. Ronny Kountur, Metode Penelitan, Penerbit PPM, 2007
2. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kencana Prenada Media Group, 2005
3. Ranjit Kumar, Research Methodology: A Step-by-Step
Guide for Beginners, Melbourne: Addison Wesley Longman, 1996
4. Moh. Nazir, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia,
Agustus 2003
5. Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, Fakultas Ilmu
Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, April 2006
Artikel Terkait
Tidak ada komentar :
Posting Komentar